Sebagai salah satu negara yang terdampak akan pandemi covid secara ekonomi, maka Indonesia sempat mengalami perlambatan dalam penyelesaian proyek infrastruktur. Hal ini karena anggaran Indonesia dialihkan untuk pemulihan kesehatan masyarakat terlebih dahulu.
Seiring semakin terkendalinya pandemi, maka pemerintah dan stakeholders mulai melaksanakan kembali program-program pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda. Namun menurut Pemerintah, kebutuhan belanja infrastruktur nasional dari tahun 2020 sampai dengan 2024 membutuhkan dana sebesar Rp6.421 triliun dimana Rp2.375, 8 dari APBN, Rp1.348,4 dari BUMN/D dan sisanya dari swasta sebesar Rp2696,5 triliun.
Dengan kondisi ini, maka skema investasi tak hanya anggaran pemerintah APBN/APBD tapi juga menggandeng perusahaan negara, juga swasta nasional ataupun internasional. Kerjasama dengan pihak swasta bisa dengan mekanisme Public Private Partnership (PPP). Salah satu upaya sosialisasi pemulihan ini adalah menyelenggarakan seminar Indonesia Construction Market Outlook dengan host CIDB di tahun 2022. Dalam kesempatan ini menghadirkan pembicara yang kredibel baik dari delegasi CIDB Malaysia maupun delegasi Indonesia.