Proyek Pembangunan Kawasan Industri Baterai Senilai Rp 164,9 Triliun di RI
Project Owner : CNGR Advanced Material Co Project Value : Rp 164,9 triliun Project Schedule : 2024
Description : Perusahaan pembuat material baterai asal China, CNGR Advanced Material Co, berencana membangun kawasan industri baterai terintegrasi di Indonesia. Nilai investasi dari proyek tersebut pun mencapai US$10,5 miliar atau setara Rp 164,9 triliun. Pembangunan kawasan industri tersebut direncanakan rampung dalam 10 hingga 15 tahun ke depan. Namun, belum bisa memerinci di mana lokasi kawasan industri baterai yang akan dibagun tersebut. Adapun, kawasan industri tersebut bakal memiliki luas lahan sekitar 3.000 sampai 5.000 hektare.
Investasi itu akan terbagi dalam tiga tahap. Adapun, saat ini CNGR masih terus berkoordinasi dengan pemerintah terutama Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Investasi untuk mewujudkan rencana tersebut. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, CNGR merupakan suatu grup perusahaan besar dari China yang bergerak di industri pengolahan nikel dari hulu sampai hilir. Sebagai industri terintegrasi dalam pengolahan nikel, CNGR memproduksi sintesa prekursor terner dan nikel elektrolitik.
CNGR sudah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin. Rencana pembangunan kawasan industri baterai terintegrasi CNGR sejatinya pernah diungkapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kementerian itu menyebut proyek pembangunan kawasan industri CNGR berada di Konawe Utara yang disebut Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK). Bahkan, CNGR sudah melakukan investasi sebesar Rp 32,1 triliun di Indonesia sejak 2021.