Wakil Ketua Umum 1 Bidang Pemboran APMI (Asosiasi Perusahaan Pemboran Migas & Panas Bumi Indonesia) yang juga sebagai GM Apexindo Pratama Duta Tbk mengatakan, proyek pemboran di offshore walaupun ada tantangan alam seperti badai, ombak besar dan sebagainya. Namun tantangan itu terbilang lebih sedikit.
Sebab misalnya dari sisi infrastruktur maka di onshore bisa lebih sulit karena akses jalannya tidak semuanya sudah tersedia. Terlebih peralatan yang harus diangkut mencapai beban 2-35 ton sebanyak 180 kali pengangkutan. Jadi para kontraktor migas harus mempertimbangkan beban angkutan agar tidak rusak ataupun membuat jalanan baru untuk akses peralatan ke proyek. Hal ini menyebabkan perlunya menambah anggaran untuk membuat infrastruktur baru.
Belum lagi harus bersinggungan dengan masalah sosial sehingga perlu berbagai sumber daya yang lebih besar untuk memecahkan masalah. Dari sisi sosial maka proyek offshore lebih mudah daripada onshore.