INCOMING PROJECT
Proyek Pembangunan Bendungan Rukoh di Aceh
Project Owner : PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Project Value : Rp 1,19 triliun
Project Schedule : 2024
Description : PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengungkapkan, realisasi pembangunan Bendungan Rukoh Paket Dua yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, hampir selesai atau telah mencapai 96,20%. Bendungan Rukoh merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan produksi lahan persawahan seluas hampir 12 ribu hektare (ha). Pembangunan bendungan ini, juga merupakan upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Aceh.
Pembangunan bendungan ini diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasi. Maka, air dari Bendungan Rukoh dipastikan dapat mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Pengelolaan sumber daya air dan irigasi menjadi penting dan harus dilanjutkan, guna mendukung pertanian yang berkelanjutan. Dengan begitu, bisa berdampak pula terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie.
Kehadiran Bendungan Rukoh diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan penyediaan air baku sebanyak 0,90 meter kubik (m3) per detik. Berpotensi pula menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,22 megawatt. Bendungan ini pun disiapkan untuk mereduksi banjir Krueng Rukoh sebesar 89,62 persen. Kemudian diharapkan bisa menjadi destinasi wisata, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Dalam pembangunan proyek Rukoh, tim Waskita menerapkan inovasi berupa penggunaan metode Multichannel Analysis Surface Wave (MASW). Cara ini dapat digunakan pada seluruh pekerjaan konstruksi yang membutuhkan penyelidikan geologi lebih lanjut secara cepat. Implementasi MASW bisa mengefisiensi biaya dan waktu, serta menjaga mutu sesuai standar. Bahkan, risiko dan bahaya dalam pengerjaan proyek bisa lebih ringan dengan menggunakan metode ini.
Sebagai informasi, Bendungan Rukoh Paket II dikerjakan oleh Waskita Karya melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi-Andesmont. Total nilai kontraknya sekitar Rp 1,19 triliun, sementara untuk porsi perseroan sebesar Rp 591,1 miliar.