- Agro & Fishery
- Air Navigation & Airport Facility
- Air Transportation & Maintenance
- Automation & Instrumentation
- Chemical & Industrial Gas
- Civil Work
- Computer & IT
- Construction Material
- Conveyor
- Dredging
- Drilling & Workover Well Service
- Electricity Equipment & Lightning Arrester
- Elevator, Eskalator & Travelator
- Engineering Consultant (Construction)
- EPC (Engineering Procurement Construction)
- Fabrication & Mechanical Construction
- Heavy Equipment
- HSE (Health, Safety, & Environtmental)
- Industrial Machine
- Laboratory
- Lighting
- Logistic Service
- Lubricant & Grease
- Man Power Supply
- Marine Contractor & Underwater Work
- Marine Transportation
- Mechanical & Electrical Repair
- Medical Equipment & Medicine
- Mining Service
- Non Engineering Consultant
- Oil & Gas Production
- Others
- Overhead Crane
- Pipe, Valve, Casing, Tubing, & Hose
- Plant Maintenance, Repair, & Operation
- Police & Military Equipment
- Power Generation, Transmission Cable & Equipment
- Property & Facility Maintenance
- Property Construction
- Pump
- Railway & Train
- Sea Port & Sea Navigation Equipment
- Seismic, Geotechnic, & Geophysics
- Shipyard
- Survey & Inspection
- Telecommunication
- Vehicle, Bus, & Truck
- Water, Waste Water, & Solid Waste Treatment
Proyek Pembangunan PLTA di Kalimantan Utara
Project Owner : PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Description : PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengonfirmasi rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara. Adaro berencana membangun PLTA berkapasitas 1,5 gigawatt (GW) untuk melistriki kawasan industri tersebut. Adaro siap berinvestasi US$ 3 miliar dengan menggandeng mitra strategis untuk membiayai proyek tersebut.
Adaro senantiasa terus berperan aktif dalam proyek pembangkit listrik serta terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan untuk mendiversifikasi bauran energinya. Agenda pembangunan PLTA merupakan bagian dari upaya itu. Hydro power rencananya akan dibangun untuk mendukung kawasan industri hijau di Kaltara, dan di perkirakan akan selesai pada tahun 2029 atau 2030. Kawasan industri hijau yang dimaksud ialah Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI). Kawasan yang terletak di Kalimantan Utara itu memiliki luas hingga 16.400 hektare (ha).
Project Value : US$ 3 miliar
Project Schedule : 2023 s/d 2030
Untuk info detail hanya dapat diakses member (Hub Linagie +62 813-1576-9018)
***gambar adalah hanya untuk keperluan ilustrasi