PROJECT REVIEW kali ini tentang peluang bisnis Proyek Tambang di Proyek Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah.
Kami sampaikan, kini info semua Tender Proyek SKK Migas dan Pertamina, Tambang, Power Plant dan PLN, Infrastruktur PUPR dan Property, serta Telekomunikasi, Agriculture, Manufacture, Multiproject, Air Transportation, Marine Transportation, Financial dapat diakses lengkap di www.tender-indonesia.com
Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) merupakan perusahaan patungan dari tiga investor asal China, yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Adapun, Kawasan Industri Weda Bay merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet Group (Prancis) dan Tsingshan, bersama mitra lokal, yaitu PT Aneka Tambang Tbk. pada 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri (KI) Weda Bay.
IWIP diklaim bakal menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa besi baja dan baterai dan kendaraan listrik.
Selain memfasilitasi kegiatan pemurnian logam, kawasan industri ini juga bertujuan menarik berbagai kalangan investor untuk membangun fasilitas pengolahan industri hilir, meliputi nickel sulfate (NiS)4), NCM/NCA, Precursor, sampai menghasilkan produk akhir berupa Li-ion baterai untuk kendaraan listrik.
Saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai rakor, Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kemenperin Arus Gunawan menuturkan di kawasan industri ini, Tsingshan berencana membangun smelter yang sama dengan di KI Morowali dengan produk akhir stainless steel dan ditambah baterai untuk mendukung mobil listrik.
Luas KI Weda Bay direncanakan seluas 2.000 hektare dan saat ini, realisasi pembebasan lahan mencapai 75%. "Kapasitas stainless steel nanti lebih kecil dari yang ada di Morowali, tetapi produksinya tambah baterai,” katanya.
Nilai investasi yang dikucurkan sementara ini mencapai US$7,5 miliar dengan proyeksi tenaga kerja sebanyak 18.000 orang.
Saat ini, konstruksi fasiltas pengolahan dan persiapan produksi tengah berlangsung dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2020.
Berdasarkan data dari Kemenperin, investasi tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas:
01. smelter ferronickel berkapasitas 600.000 ton per tahun,
02. smelter ferro-chrome dengan kapasitas 300.000 ton per tahun,
03. stainless mill berkapasitas 1 juta ton per tahun,
04. karbon steel berkapasitas 3 juta ton per tahun,
05. coke cooking plant berkapasitas 1,5 juta ton per tahun,
06. hydrometallurgical plant berkapasitas 100.000 ton nickel hydroxide dan cobalt hydroxide per tahun, serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk pelabuhan dan perumahan.
Demikianlah PROJECT REVIEW kali ini, semoga dapat memberikan wawasan informasi peluang bisnis bagi anda. Informasi lengkap terkait tender proyek, daftar pemenang tender proyek, dan daftar proyek yang akan datang dapat dilihat selengkapnya dengan menjadi member di www.tender-indonesia.com