Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR melakukan Penyiapan Proyek KPBU Saluran Pembawa Air Baku (SPBU) Karian Barat.
The Global Competitivenes Report yang merupakan studi yang dikeluarkan oleh World Economic Forum menempatkan Indonesia berada di urutan 74 untuk kategori Reliability of Water Supply Indonesia.
Dalam RPJMN 2020-2024 untuk Kebutuhan Belanja Infrastruktur sebesar Rp 6.445 triliun sementara kemampuan APBN hanya sebesar Rp2.385 triliun, sehingga terdapat jurang sebesar Rp 4.060 Triliun atau 63%.
Terkait Infrastruktur Sumber Daya Air, ketersediaan air baku nasional hanya bisa menutupi 30% dari total kebutuhan nasional. Maka tak terhindarkan eksploitasi air tanah masih akan terjadi dalam skala besar.
SPAB Karian Barat merupakan infrastruktur penyedia air baku yang akan dibangun di Kabupaten Serang, Banten akan memberikan manfaat kepada Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.
Saat ini produksi eksisting pada area pelayanan hanya sebesar 792 lt/detik.
Padahal berdasarkan hasil proyeksi, dibutuhkan air baku sebesar 2.139 lt/detik pada tahun 2020, dan akan naik menjadi 6.887 lt/detik pada tahun 2040.
Maka untuk mengejar kebutuhan tersebut, SPAB Karian Barat direncanakan dapat menyediakan air baku sebesar 1.500 lt/detik, yang akan didistribusikan dengan rincian yaitu 700 lt/detik ke Kabupaten Serang, 300 lt/detik ke Kota Serang, dan 500 lt/detik ke Kota Cilegon.
Progress pembangunan Bendungan Karian Barat saat ini sudah mencapai 70% dengan daya tampung total 314,7 juta m3.
Bendungan tersebut diperkirakan akan siap beroperasi tahun 2024 dan akan melayani ketersediaan air baku untuk 1.080.000 juta penduduk di Wilayah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Maka ketika bendungan selesai konstruksi, maka harus disiapkan infrastruktur penyaluran bahan baku air (SPAB) tersebut, dengan skema KBPBU Kerja Sama Permerintah dng Badan Usaha. ...
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
